Kamis, 31 Mei 2012

OBAT IC DAN TOPICA;

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pemberian Obat Intracutan
1.      Pengertian
Perawat biasanya memberikan injeksi intracutan untuk uji kulit (misal skrining tuberculin dan tes alergi). Karena obat intracutan disuntikan ke dalam dermis. Di sini suplai darah lebih sedikit dan absorbsi obat berlangsung lambat.  Seorang klien mungkin mengalami reaksi anafilatik yang berat, jika obat terlalu cepat masuk ke dalam sirkulasi. Untuk klien yang memiliki riwayat sejumlah alergi, dokter seringkali melakukan uji kulit.
Jadi  pemberian obat dengan cara intracutan adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam permukaan kulit. Tempat penting yang banyak dipakai untuk melakukan suntikan intracutan adalah lengan bawah bagian dalam dan punggung bagian atas.
2.      Tujuan pemberian obat intracutan
a.       Pasien mendapatkan pengobatan  sesuai program pengobatan dokter.
b.      Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam  pemberian obat.
c.       Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes).
d.      Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin test).
3.      Cek Perencaan dengan prinsip 5 B
a.       Benar nama pasien
b.      Benar obat
c.       Benar dosis
d.      Benar cara
e.       Benar waktu
4.      Tempat Penyuntikkan:
a.       Lengan atas : 3 jari  dibawah sendi bahu,
b.      Lengan bawah:  bagian depan 1/3 dari lekukan siku, di kulit yang sehat jauh dari pembuluh darah
5.      Persiapan alat pemberian obat intracutan
a.       Baki
b.      Buku catatan  pemberian obat
c.       Perlak
d.      Kapas alcohol pada tempatnya
e.       Sarung tangan sekali pakai
f.         Obat yang sesuai
g.      Spuit 1 ml
h.       Pulpen atau spidol
i.        Bak spuit
j.        Pelarut aqua bides
k.      bengkok
6.      Prosedur Kerja pemberian obat dengan intracutan:
a.       Cuci tangan.
b.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
c.       Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan panjang buka dan ke ataskan.
d.      Pasang perlak/ pengalas di bawah bagian yang akan disuntik.
e.       Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan aquadcs (cairan pelarut) kemudian ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc, dan siapkan pada bak injeksi atau steril. Lalu isi spuit kurang lebih 0.1cc
f.       Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan dilakukan suntikan.
g.      Tegangkan dengan tangan kiri atau daerah yang akan disuntik.
h.      Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 15-20 derajat dengan permukaan kulit.
i.        Semprotkan obat hingga terjadi gelembung.
j.        Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase.
k.      Buat lingkaran dengan diameter 6mm
l.        Catat reaksi pemberian.
m.    Cuci tangan
n.      Catat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal, waktu dan jenis obat.
7.      Evaluasi
 Perhatikan dosisi obat, nama obat, nama klien sesuai dengan instruksi dari dokter dan perhatikan juga respon klien terhadap obat, lalu lihat reaksi obat tersebut kurang lebih 15 menit untuk tes alergi.
8.      Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi / respon klien terhadap obat, perawat yang melakukan ) pada catatan keperawatan.

B.     Pemberian Obat Topical
1.      Pengertian
Obat Topikal adalah obat yang dipakai untuk permukaan luar badan dan dalam badan yaitu kulit, mata, telinga dan hidung.
2.      Cek perencanaan dengan prinsip 5 B
a.       Benar nama pasien
b.       Benar obat
c.       Benar dosis
d.      Benar cara
e.       Benar waktu
3.      Persiapan dan Prosedur Kerja Pemberian Obat Topikal
a.      Kulit
Pemberian obat yang dilakukan pada kulit bertujuan untuk mempertahankan hidrasi, melindungi perawatan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi. Obat kulit  terdiri atas bermacam-macam, yaitu krim, lotion, aerosol, dan sprei.
1)      Alat dan bahan
a)      Obat dalam tempatnya (lotion, krim, aerosol, sprei)
b)      Pinset anatomis dan Pinset Sinurgis pada tempatnya
c)      Kain kasa
d)     Kertas Tisu
e)      Balutan
f)       Pengalas
g)      Air sabun/ air hangat
h)      Sarung Tangan
i)        Plester siap pakai
2)      Prosedur Kerja
a)      Cuci tangan
b)      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c)      Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan tindakan
d)     Gunakan sarung tangan
e)      Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat (apabila terdapat kulit mengeras) dengan menggunakan pinset anatomis lalu buang bekasnya ke bengkok
f)       Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakain seperti seperti mengoleskan atau mengompres
g)      Jika diperlukan, tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah didaerah diobati
h)      Cuci tangan
i)        Catat tanggal, nama pasien, nama obat, dosis, waktu
b.      Mata
Pemberian obat padaa mata dilakukan dengan cara meneteskan obat mata. Persiapan pemeriksaan struktur internal mata dilakukan dengan cara mendilatasi pupil, untuk mengukur refraksi lensa dengan cara melemahkan otot lensa, kemudian dapat juga digunakan untuk menghilangkan iritasi mata.
1)      Alat dan bahan
a)      Obat mata atau salep mata
b)      Kertas tisu
c)      Sarung tangan
d)     Air hangat/ kapas pelembab pada tempatnya
e)      Bengkok
f)       Buku catatan
2)      Prosedur kerja
a)      Cuci tangan
b)      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c)      Atur pasien pada posisi telentang atau duduk dengan hiperekstensi leher
d)     Gunakan sarung tangan
e)      Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab dari sudut mata ke arah hidung. Apabila sangat kotor basuh dengan air hangat
f)       Buka mata dengan menekan perlahan- lahan bagian bawah dengan ibu jari, jari telunjuk di atas tulang orbita
g)      Bila menggunakan obat tetes, maka teteskan obat mata (1-2 tetes) dengan jarak ± 1-2 cm di atas sakus konjungtiva. Setelah tetesan selesai sesuai dengan dosis, anjurkan pasien untuk menutup mata secara perlahan
h)      Jika menggunakan salep mata maka, dengan memegang aplikator salep di atas batas kelopak mata, berikan aliran salep tipis merata di sepanjang sisi dalam kelopak mata bawah pada konjungtiva. Lalu minta klien melihat ke bawah, berikan aliran tipis salep konjungtiva di sepanjang batas kelopak atas mata. Minta klien menutup mata dan menggosok kelopak dengan lembut dalam gerakan memutar menggunakan bola kapas.
i)        Cuci tangan
j)        Catat tanggal, nama pasien, nama obat, dosis, waktu dan tempat pemberian


c.       Telinga
Pemberian obat pada telinga dilakukan dengan cara memberikan tetes telinga. Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan infeksi telinga, khususnya pada telinga tengah (otitis eksterna) dan dapat berupa obat antibiotic.
1)      Alat dan bahan :
a)      Obat dalam tempatnya
b)      Penetes
c)      Spekulum telinga
d)     Kertas tisu
e)      Lidi Kapas pada tempatnya
f)       bengkok
2)      Prosedur kerja :
a)      Cuci tangan
b)      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c)      Atur posisis pasien dengan kepala miring ke kanan atau ke kiri sesuai dengan daerah yang akan diobati
d)     Gunakan lidi kapas yang sudah dibasahi cairan alcohol , bersihkan daun telinga dan meatus auditorius. Lalu buang lidi kapas pada bengkok
e)      Tarik daun telinga ke atas dan ke belakang (untuk dewasa dan anak-anak di atas 3 tahun), tarik daun telinga ke bawah dan ke belakang (bayi)
f)       Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat sepanjang sisi kanal telinga
g)      Berikan penekanan yang lembut beberapa kali pada tragus telinga
h)      Minta klien untuk tetap berada pada posisi miring selama 5 menit
i)        Catat tanggal,nama pasien, nama obat, dosis, waktu.
d.      Hidung
Pemberian obat pada hidung dilakukan dengan cara memberikan tetes hidung yang dapat dilakukan pada seseorang dengan keradangan hidung (rhinitis).
1)      Alat dan bahan :
a)      Obat dalam tempatnya
b)      Spekulum hidung
c)      Pinset anatomi
d)     Korentang dalam tempatnya
e)      Kertas tisu
f)       bengkok
2)      Prosedur Kerja
a)      Cuci tangan
b)      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c)      Atur posisi pasien dengan cara :
1)      Duduk di kursi dengan hiperekstensi leher
2)      Berbaring dengan bantal di bawah bahu dengan hiperekstensi leher
d)     Berikan tetesan obat pada tiap lubang hidung sesuai dosis
e)      Pertahankan posisi hiperekstensi leher selama 5 menit
f)       Cuci tangan
g)      Catat tanggal, nama pasien, nama obat, dosis, waktu

4.      Evaluasi
Perhatikan nama pasien, nama obat, dosis sesuai dengan instruksi dari dokter dan perhatikan juga respon pasien terhadap obat.
5.      Dokumentasi
a.       Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi/respon klien terhadap obat, perawat yang melakukan) pada catatan keperawatan.
b.      Untuk pemberian obat intracutan: catat obat yang telah diberikan, meliputi nama dan dosis obat, setiap keluhan, dan tanda tangan perawat. Jika kulit memerah diluar lingkaran yang ditentukan catat secara jelas alasannya dan tindakan perawat yang sudah dilakukan sesuai instruksi.
c.       Untuk pemberian obat tetes: catat nama obat, konsentrasi, dosis, waktu pemberian, dan mata (kiri, kanan, atau kedua-duanya) yang diobati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar