Kamis, 31 Mei 2012

KONSEP KOMUNIKASI DAN ETIKA DALAM MELAKSANAKAN PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAVENA

KONSEP KOMUNIKASI DAN ETIKA DALAM MELAKSANAKAN PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAVENA
       A.    Pengertian
1.      Komunikasi
Komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
2.      Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etiket adalah tata cara (adat sopan santun) dalam masyarakat beradab dalam memelihara hubungan baik antara sesama manusianya.
    B.     Jenis-jenis Komunikasi
1.      Komunikasi Verbal
Proses komunikasi yang melibatkan komunikan menggunakan percakapannya untuk menyampaikan berita/ pesan kepada penerima. Misalnya perbincangan, ucapan, berita.
Aspek- aspek komunikasi verbal:
a.       Jelas dan ringkas
Komunikasi yang efektif harus sederhana, pendek dan langsung, dengan menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ide secara sederhana.
b.      Humor
Sedikit hiburan akan menenangkan pasien serta dapat mengurangi ketegangan dan rasa sakit saat tindakan.
c.       Waktu yang tepat
Waktu yang tepat sangat penting dalam menangkap pesan.
2.      Komunikasi Non verbal
Komunikasi non-verbal adalah proses komunikasi dimana pesanan disampaikan tanpa menggunakan kata-kata.
Aspek- aspek komunikasi non verbal
a.       Intonasi (Nada Suara)
Nada suara yang cukup / nyaman di dengar akan memberikan rasa nyaman pada pasien, dan membantu mengurangi rasa tegang dari rasa sakitnya.
b.      Ekspresi wajah
Wajah sering digunakan sebagai dasar penting dalam menentukan pendapat interpesonal. Kontak mata sangat penting dalam komunikasi interpersonal.
c.       Sentuhan
Sentuhan merupakan bagian yang penting dalam hubungan perawat-klien, namun perawat harus mnemperhatikan norma sosial.
d.      Sikap tubuh dan langkah
Sikap tubuh dan langkah menggambarkan sikap; emosi, konsep diri dan keadaan fisik. Perawat dapat mengumpilkan informasi yang bermanfaat dengan mengamati sikap tubuh dan langkah klien.

     C.    Faktor yang mempengaruhi komunikasi
1.      Latar Belakang Budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
2.      Ikatan Kelompok atau Group
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
3.      Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
4.      Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
5.      Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor situasi ini adalah:
a. Faktor ekologis (iklim atau kondisi alam)
b. Faktor rancangan dan arsitektural (penaataan ruang)
c. Faktor temporal, misal keadaan emosi
d. Suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara
e. Teknologi
f. Faktor sosial, mencakup sistem peran
g.Lingkungan
h. Stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku.
D.    Etika Yang Baik Dalam Komunikasi
Etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari- hari :
1.      Jujur tidak berbohong
2.      Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3.      Lapang dada dalam berkomunikasi
4.       Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5.      Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6.       Tidak mudah emosi / emosional
7.       Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8.      Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9.       Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan 
10.  Bertingkahlaku yang baik
E.     Contoh Teknik Komunikasi Yang Baik
1.        Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan
2.         Gunakan bahawa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara
3.        Menatap mata lawan bicara dengan lembut
4.         Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
5.        Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajah
6.        Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara
7.        Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon
8.        Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara
9.         Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi
10.     Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara
11.     Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.
12.     Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, hormat, cipika cipiki (cium pipi kanan - cium pipi kiri)

F.     Pemberian Obat Secara Intra Vena
Pemberian Obat Intravena adalah pemberian obat yang dilakukan melalui vena, diantaranya vena mediana cubiti (lengan), vena saphenous (tungkai), vena jugularis (leher), vena frontalis (kepala).
Tujuan
Memberikan obat dengan reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah.
Prosedur Kerja :
1.      Tahap Orientasi
    1. Memberikan salam sebagai pendekatan
    2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
    3. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
2.      Tahap Kerja
    1. Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal
    2. Memasang perlak dan alasnya
    3. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
    4. Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
    5. Memakai hand schoon
    6. Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari arah dalam ke luar) biarkan kering
    7. Mempertahankan vena pada posisi stabil
    8. Memegang spuit dengan sudut 30 derajat
    9. Menusuk vena dengan kemiringan 300, dan lubang jarum menghadap ke atas
    10. Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit
    11. Membuka tourniquet
    12. Memasukkan obat secara perlahan
    13. Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
    14. Menutup daerah tusukan dengan “plester luka”
    15. Membuang spuit ke dalam bengkok
  1. Tahap Terminasi
    1. Melakukan evaluasi tindakan
    2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
    3. Berpamitan dengan pasien/keluarga
    4. Membereskan alat-alat
    5. Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.
G.    Komunikasi Dan Etika Dalam Pemberian Obat Intravena
Suatu proses dialog  dimana perawat harus dapat menerapkan teori komunikasi dan etika ke dalam kehidupan, khususnya pada praktek asuhan keperawatan pemberian obat intravena, sehingga hak pasien dalam  mendapatkan informasi, pelayanan kesehatan, serta perlakuan manusiawi dapat terpenuhi dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Massofa. www.wordpress.com. 2008. faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-dalam-berkomunikasi. 30 Maret 2011.
Purba, Jeni marlindawani, Skp. Zwani.com. 2008. Komunikasi Dalam Keperawataan. 1 April 2011.
www.blogspot.com. 2011. Sop pemberian obat intravena. 8 April 2011.
Zubair, Agustina. www.wordpress.com.. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. 2 April 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar